Sikap Politik SMI Atas Tewasnya Mahasiswa Unas

KOMITE PIMPINAN PUSAT

SERIKAT MAHASISWA INDONESIA

Jl. Hidayah Gg II/5 Lenteng Agung Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Email : serikat_mahasiswa@yahoo.co.id

www.kppsmi.wordpress.com

021-99681543 dan 081331543545

PERYATAAN SIKAP

POLISI, REZIM DAN PEMODAL SELALU HANCURKAN GERAKAN RAKYAT

(Kasus, Tewasnya Mahasiswa Unas yang dirawat di RS akibat Bentrokan di Kampus)

Salam Pembebasan !!!

Sejak Harga BBM dinaikkan Pemerintah tanggal 24 Mei 2008 akibat desakan para pemodal dan kaum neoliberal. Saat ini tidak sedikit dampak berat yang harus ditanggung oleh massa rakyat di Indonesia sebagai efek dominonya. Naiknya harga-harga kebutuhan pokok, disusul dengan naiknya ongkos transportasi, ditambahkan dengan membengkaknya TDL. Semuanya harus ditanggung oleh rakyat.

Sementara itu pada kesempatan yang lain, saat ini gelombang protes melawan kenaikan Harga BBM masih terus berlangsung di beberapa kota, meskipun dengan eskalasi lebih kecil dari periode sebelumnya. Kondisi ini tentunya diakibatkan oleh berbagai hegemoni dan rekayasa politik (Salah satunya Seperti Kasus Monas 1/6/08, Penyerangan FPI terhadap kelompok AKBB) diciptakan oleh Rezim pengabdi Modal (SBY-JK) agar kebijakan menaikkan Harga BBM rata-rata sebesar 28,7 % tidak mendapat tentangan perlawanan yang kuat dan luas dari berbagai elemen rakyat. Apa yang diharapkan oleh rezim pengabdi modal dan kaum neoliberal itu nampaknya “BERHASIL” minimal dalam beberapa minggu belakangan terakhir ini.

Meskipun pada satu pihak gelombang perlawanan rakyat menentang kenaikan BBM saat ini agak menurun, namun bukan berarti mayoritas rakyat Indonesia menyetujui kenaikan Harga BBM itu. Hal ini dapat kita buktikan dengan banyak contoh-contoh perlawanan. Sebuah fakta tidak akan pernah membuat kita semua menutup mata bahwa aksi malam hari di depan kampus 23/5/08 yang dilakukan oleh para mahasiswa UNAS Jakarta berujung bentrokan berdarah yang banyak memakan korban dari Pihak Mahasiswa. Tidak sedikit mahasiswa UNAS dirawat di RS akibat TINDAKAN BRUTAL POLRES Jakarta Selatan. Bahkan ada beberapa mahasiswa semenjak pasca peristiwa bentrokan itu mendapat perawatan yang Intensif akibat luka-luka kritis bagian dalam tubuhnya sehingga akhirnya mahasiswa UNAS tersebut dinyatakan oleh pihak Rumah Sakit Meninggal dunia. Tapi pada sisi walaupun kasus ini masih teka-teki, namun terindikasi kuat bahwa bersadarkan hasil visum at repertum RS UKI menyatakan bahwa korban meninggal akibat pukulan benda tumpul di kepala.

Jadi jelaslah bahwa solidaritas terhadap mahasiswa UNAS Jakarta yang tewas karena berjuang menentang kenaikan BBM adalah hal wajib dilakukan oleh Serikat Mahasiswa Indonesia maupun kelompok progresif dari berbagai sektor masyarakat. Kewajiban perjuangan itu senantiasa harus dilakukan, karena hal ini sangat penting sebagai pertanda bahwa :

  1. Gerakan Rakyat di Indonesia yang melakukan perlawanan terhadap kebijakan neoliberal khususnya kebijakan kenaikan BBM masih terus menyala.
  2. Peringatan Buat Rezim, Pemodal dan Aparat Keamanan (Polisi) sesungguhnya mereka telah melecehkan kemiskinan akibat kenaikkan BBM, yang saat ini semakin parah dialami oleh rakyat Indonesia saat ini

Oleh Karena itu kami dari Serikat Mahasiswa Indonesia Menyatakan dan Menuntut:

1. Turut berduka cita yang sedalam-dalamnaya atas wafatnya kawan kami Mahasiswa Unas Jakarta

2. Bersolidaritas sepenuhnya dan mendukung perjuangan kawan UNAS Jakarta .

3. Usut, tindak secara tegas dan penjarakan Perwira-Perwira Kepolisian yang memberikan komando dalam bentrokan berdarah UNAS.

Dan kami Dari Serikat Mahasiswa Indonesia, tetap menyerukan kepada massa rakyat Indonesia Untuk :

  1. Tetap melawan kenaikan Harga BBM, karena tidak menutup kemungkinan harga BBM paling lambat akhir tahun 2008 ini, akan mengalami kenaikan sesuai dengan harga pasar Internasional.
  2. Bergabunglah dan bangun dengan Komite-komite perlawanan dan aliansi rakyat yang independent sebagai wadah perjuangan dan persatuan rakyat Indonesia yang bebas dari kepentingan politik praktis.
  3. Bangunlah posko-posko perlawanan sebagai media komunikasi dan konsolidasi untuk pendidikan pendidikan politik yang mengupas sebab dasar kenaikan BBM yang hakikatnya adalah dampak dari kebijakan ekonomi-politik neoliberal (Penjajahan gaya Baru).

Demikian Pernyataan sikap kami dari Serikat Mahasiswa Indonesia. Sekian dan terima kasih.

Salam Pembebasan !!!

Tinggalkan komentar